PELALAWAN _ (Bentengmelayu.com) Momen haru mewarnai upacara penurunan bendera Merah Putih dalam rangka HUT ke-80 RI di Lapangan Rengas Sakti, Kelurahan Pelalawan Kecamatan Pelalawan, Kabupaten Pelalawan, Riau, Minggu (18/8/2025). Seorang siswa SD bernama Arya menjadi sorotan karena hadir sendirian mengikuti apel, tanpa ditemani siswa lain.
"Arya adalah murid SDN 004 Kelurahan Pelalawan. Ia menjadi satu-satunya siswa sekolah dasar yang datang mengikuti upacara penurunan bendera tingkat kecamatan.
"Penampilan Arya yang berdiri tegap mengenakan seragam lengkap di tengah lapangan upacara mendapat perhatian banyak pihak. Anggota DPRD Pelalawan Dapil II, Asnol Mubarack ,S.Sos, M.Si, bahkan secara terbuka memberikan apresiasi tinggi atas semangat nasionalisme Arya.
"Kita sangat mengapresiasi Arya. Saat ratusan anak lain tidak hadir, dia justru datang sendiri dengan penuh semangat. Ini luar biasa," kata Asnol kepada wartawan.
Asnol juga meminta Dinas Pendidikan Pelalawan untuk memberikan penghargaan resmi kepada Arya atas sikapnya yang patut dicontoh.
"Saya minta kepada Bapak Kadisdik, mohon anak ini diberi penghargaan. Semangatnya luar biasa. Harus diapresiasi dan diberi motivasi," tegasnya.
Tak hanya itu, Asnol yang juga ketua Fraksi Demokrat, Nasdem itu, menyayangkan sikap pihak sekolah yang tidak mengirimkan murid untuk mengikuti momen penting ini. Ia mendesak agar Dinas Pendidikan memberikan teguran keras ke sekolah-sekolah yang lalai.
"Saya minta juga tolong dikasih teguran ke bawah atas insiden ini. Ini mencoreng wajah pendidikan Pelalawan. Ikut apel saja tidak mau. Ini bukan sekadar formalitas, ini soal membentuk karakter bangsa," ujarnya.
Menariknya, usai upacara berlangsung, Arya mendapatkan banyak apresiasi dari peserta upacara lainnya. Beberapa orang menghampirinya, memberikan ucapan bangga dan juga sedikit rezeki sebagai bentuk penghargaan spontan atas semangatnya yang tulus.
Untuk diketahui, banyak peserta upacara yang salut. Mereka langsung datang ke Arya, menyalaminya, ada juga yang memberikan uang jajan sebagai bentuk penghargaan.
Momen ini menyadarkan semua pihak bahwa semangat nasionalisme bisa tumbuh dari anak-anak, bahkan tanpa disuruh. Arya menjadi contoh nyata bahwa patriotisme tidak ditentukan oleh jumlah, tapi oleh ketulusan dan kesadaran diri.(Tim).