Kanal

Jangan Pernah kita Lupakan Sejara Istana Sayap, Warisan Raja ke 11 Kerajaan Pelalawan

Istana Sayap di Kelurahan Pelalawan , Kecamatan Pelalawan merupakan istana peninggalan Kerajaan Pelalawan yang dulunya merupakan tempat tinggal para keturunan raja atau sultan
Pelalawan,Istana Sayap di Kabupaten Pelalawan didirikan pada masa Pemerintahan Sultan Assyaidi Syarif Hasim yang memerintah pada tahun 1892 sampai 1930 Masehi.

Disampaikan Penghulu Koto Pelalawan, Edy Hanafi, Dua bangunan yang mengapit kiri dan kanan bangunan utama bercat hijau merupakan Balai Panca Persada dan Balai Ruang sari.  

"Kedua balai tersebut adalah tempat bermusyawarah dan memutus perkara menyangkut urusan masyarakat," kata Edy kepada Tribun Pekan baru beberapa waktu lalu. 

Di dalam istana masih banyak barang peningggalan kerajaan yan memiliki nilai historis yang sangat tinggi seperti keris, tombak, serta senjata lainnya.

Ada juga barang-barang yang terbuat dari keramik, singgasana, payung raja, alat tenun, dan sulaman khas Pelalawan atau yang biasanya disebut Tekad, dan lukisan-lukisan. 

Sungai Rasau yang berada di dekat istana dahulunya sangat paling ramai didatangi para pedagang dan menjadi pusat kegiatan ekonomi dengan kerajaan atau negeri lain tentunya

Istana Sayap di Kelurahan Pelalawan , Kecamatan Pelalawan merupakan istana peninggalan Kerajaan Pelalawan yang dulunya merupakan tempat tinggal para keturunan raja atau sultan.

Istana Sayap di Kabupaten Pelalawan didirikan pada masa Pemerintahan Sultan Assyaidi Syarif Hasim yang memerintah pada tahun 1892 sampai 1930 Masehi.

Assyaidi Syarif merupakan raja yang ke-11 Kerajaan Pelalawan. Istana itu terdiri dari bangunan utama seluas 4.327 meter persegi dan diapit dua bangunan penunjang di kanan dan kirinya dengan luas masing-masing 103, 5 meter persegi.

Bangunan utama berwana kuning dilengkapi ornamen dan ukiran-ukiran khas Melayu Riau dan memilik tangga melengkung.

Bangunan ini disokong empat tiang beratap limas yang disebut Balai Penghadapan, tempat tamu dan masyarakat menghadap raja. Empat tiang ini merupakan simbol bahwa kerajaan memiliki empat orang wakil.

Berwisata Sambil Belajar Sejarah Kerajaan istana sayap

Disampaikan Penghulu Koto Pelalawan, Edy Hanafi, Dua bangunan yang mengapit kiri dan kanan bangunan utama bercat hijau merupakan Balai Panca Persada dan Balai Ruang sari.  

"Kedua balai tersebut adalah tempat bermusyawarah dan memutus perkara menyangkut urusan masyarakat," kata Edy kepada Tribun Pekan baru beberapa waktu lalu. 

Di dalam istana masih banyak barang peningggalan kerajaan yan memiliki nilai historis yang sangat tinggi seperti keris, tombak, serta senjata lainnya.

Ada juga barang-barang yang terbuat dari keramik, singgasana, payung raja, alat tenun, dan sulaman khas Pelalawan atau yang biasanya disebut Tekad, dan lukisan
Sungai Rasau yang berada di dekat istana dahulunya sangat paling ramai didatangi para pedagang dan menjadi pusat kegiatan ekonomi dengan kerajaan atau negeri lain.

Wisatawan yang hendak berkunjung ke istana sebaiknya membawa kendaraan roda empat baik milik pribadi maupun disewa. Jika berangkat dari Pangkalan Kerinci sebagai ibukota Kabupaten Pelalawan, ada dua jalur yang bisa dilewati untuk sampai ke Istana Sayap. 

Jalur pertama yakni melewati komplek PT RAPP dengan mengurus izin dari pihak keamanan terkait agar bisa melintas dan langsung menuju Desa Lalang Kabung. Kemudian berjalan menyusuri jalan logging hingga dipersipangan jalan aspal, berbelok ke kanan menuju Kelurahan Pelalawan.

Setelah tiba di pusat pemerintahan kecamatan maupun kelurahan, diteruskan hingga lokasi Istana Sayap yang jaraknya tinggal 200 meter saja.

Jalur lain wisatawan bisa dari Pangkalan Kerinci dengan menempuh Jalan Lintas Timur ke arah Kabupaten Siak. Setibanya di Simpang Perak, pengunjung  berbelok ke kanan memasuki daerah administrasi Desa Delik Kecamata Pelalawan **** (Byu)

Ikuti Terus Riaupower

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER